Rabu, 27 Mei 2009

Menjalani hidup semaksimal mungkin

Aku telah banyak mengalami pengalaman-pengalaman sulit dalam hidupku, kadang karena beratnya ada keinginan untuk bunuh diri. Tapi aku sadar betapa bodohnya aku kalau sampai mengakhiri hidup karena alasan-alasan yang sifatnya mementingkan diri sendiri, hanya supaya aku tidak perlu menghadapi masalah-masalahku dan kenyataan yang mesti kujalani.

Usiaku saat ini dua puluh tahun, dan aku mengidap penyakit jantung. Penyakit itu tidak menular – aku lahir dengan membawa penakit tersebut. Penyakit ini mempengaruhi tensi darah, sistem pernafasan dan staminaku. Aku juga sering kecelakaan yang sering membahayakan kesehatanku, tangan dan kakiku pernah retak. Tapi efek yang paling terasa adalah skoliosisku, hal ini sangat mengangguku .

Masalah yang sering kualami saat aku remaja adalah masalah keluarga. Sejak kecil, orang tuaku sering bertengkar karena berbagai masalah yang rumit dan tak jarang aku jadi korbannya, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk bercerai. Setelah bercerai masalah yang datang tak juga mereda, hutang-hutang yang menumpuk, kecelakaan yang menimpa ibuku, yang mau tak mau memaksaku untuk kerja apapun ( jualan buku, jadi pelukis, loundry dll) untuk membantu diriku sendiri saat itu.


Ternyata menjadi remaja tidak semudah bayanganku, selalu aja ada masalah, entah dengan teman, senior, keluarga, lingkungan, materi-materi sekolah dll. Saat ini ibuku yang telah menikah lagi pun sedang dalam proses cerai untuk kedua kalinya. Hal ini pun tidak terlalu menyita pikiranku, bagiku yang paling menyita pikiranku adalah kehilangan sahabat dan teman dalam hidupku, atau seseorang yang aku sayangi. Aku kadang juga tak mengerti mengapa mereka menghilang begitu saja dalam kehidupanku tapi aku mulai berintropeksi apakah ada yang salah denganku. Hal ini kadang menimbulkan perasaan sepi di dalam diriku. Sebagian diriku selalu merasa kesepian.


Aku kadang memikirkan apakah aku akan hidup bahagia seperti kakakku atau takkan pernah terjadi. Aku hidup di dua dunia – salah satunya sangat sunyi dan menakutkan. Tapi aku akan bertahan, betapapun sunyi dan menakutkannya dunia yang aku jalani itu. Sudah begitu sering aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan tetap hidup untuk melihat esok hari.

Saat ini aku mulai senang menulis blog. Aku juga suka mencari informasi2 penting di internet, tentang beasiswa ke luar negri atau hal2 yang aku cari dan butuhkan. Aku juga mulai belajar beberapa bahasa asing, melakukan perjalanan-perjalanan yang menantang, membaca banyak buku mempraktekkan ilmu2 yang aku dapatkan dari buku2 positif itu dan menjalani hidupku semaksimal mungkin. Pada akhirnya aku sadar bahwa rintangan-rintangan yang kuhadapi dalam hidupku ternyata juga merupakan kesempatan belajar yang sangat berarti bagiku.